Melanjutkan kegiatan di Desa Sijenggung Kecamatan Banjarmangu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo S.H., M.IP. bersama rombongan bertolak ke Dieng untuk meninjau sejumlah kegiatan UPLAND Project dari Kementerian Pertanian pada Kamis (15/12/2022).
Dalam acara tersebut, gubernur melakukan penanaman bibit kopi arabica di lahan konservasi belakang Kompleks Candi Bima dan Kawah Sikidang, KWDT Dieng. Beliau juga melakukan penanaman simbolis kopi bersama kelompok tani penerima manfaat, yaitu kelompok tani KT Lokakarya, Perkasa, Bumi Pahala, dan Mahaprau. Ganjar berpesan, seiring berkembangnya kawasan Dieng yang semakin dikenal luas, perlu dilakukan penataan kawasan dan upaya konservasi untuk menjaga kelestarian alamnya.Â
Usai simbolis penanaman kopi, Gubernur Ganjar menemui para petani milenial dan kelompok wanita tani (KWT) di depan Pendapa Soeharto Whitlam. Di sini ia meninjau kegiatan Inseminasi buatan Domba Batur, dan Lomba Cipta Menu KWT. Ratusan petani yang telah menunggu sejak siang itu antusias berdialog dengan Gubernur perihal inseminasi buatan dan pengembangan domba Batur.
Gubernur Ganjar menilai, saat ini pengembangan Domba Batur berjalan dengan baik. Para petani mendapat pendampingan dari sejumlah perguruan tinggi. “Pengembangan domba Batur di Dieng ada hasil yang cukup bagus. Ternyata beberapa kelompok tani, wanita tani, peternak, didampingi salah satunya dari IPB (Institut Pertanian Bogor), hasilnya bagus. Kandungan dagingnya sudah dianalisis oleh IPB,†ujar Ganjar. Menurutnya, para peternak di Dieng bukan hanya beternak secara tradisional, tapi sudah modern. Tinggal para peternak diberikan pendampingan secara maksimal.
“Dengan demikian, olahan domba nantinya menjadi alternatif wisata di Dieng, karena bukan hanya diolah menjadi sate dan gulai, tetapi berkembang bentuk masakan yang lain”, imbuhnya. Menurut gubernur, potensi yang ada di Dieng baik peternakan maupun pertanian dapat dieksplorasi sedemikian rupa sebagai magnet wisata. Lahan yang ada, bisa dimaksimalkan untuk kopi dan lainnya untuk pengembangan domba Batur. “Kalau mereka (masyarakat) tetap stay di sini dan jadi tuan rumah, bisa memproduksi (kopi dan mengembangkan ternak) dibantu pemerintah, itu bisa dijadikan satu paket wisata. Ini agrowisata. Melihat dari atas tadi areanya membentang bagus,†kata Gubernur.
Potensi agro wisata dan wisata kuliner hasil olahan Domba Batur sangat layak untuk dikembangkan menjadi paket wisata alternatif kedepannya. Dengan demikian, diperlukan kolaborasi yang harmonis dari seluruh pemangku kepentingan agar dapat mengemas atraksi wisata dan produk wisata menjadi paket wisata yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. (Aniek/Phadma)
Sc:




0 Komentar