Desa Wisata Blambangan adalah desa wisata berbasis agro yang masuk wilayah Kecamatan Bawang. Berjarak 6 km ke arah barat (arah Purwokerto) dari alun alun Banjarnegara, di sini wisatawan dapat melihat kegiatan pertanian dan peternakan dari warga lokal, serta diberikan kesempatan untuk ikut terlibat dan belajar secara langsung.
Banyak potensi yang dikembangkan di Desa Wisata Blambangan ini, selain terdapat agrowisata terdapat juga beberapa atraksi wisata lain yang bisa dinikmati oleh wisatawan, mulai dari wisata sejarah Makam Raden Tumenggung Joyonegoro I dan Makam Raden Tumenggung Joyonegoro II , wisata alam Tubing Kali Belimbing, wisata kuliner dan lokasi out bound di rest area sepeda d’Kuwondogiri, resto tengah hutan Wanagro Wanatulale, serta yang paling baru adalah broadwalk atau jembatan kayu sepanjang 500 meter di tengah area persawahan yang diberi nama “Broadwalk Baruklintingâ€.
Semua potensi wisata di Desa Blambangan dikelola oleh Pokdarwis (kelompok Sadar Wisata) Minakjingga yang terbentuk sebagai kesadaran seluruh elemen masyarakat desa pada potensi yang ada di wilayahnya. Selain itu juga terdapat kelompok pemuda dusun kuwondogiri yang aktif mengolah dan mengelola dusun mereka dan menamakan diri sebagai D’kuwondogiri.   Â
D’Kuwondogiri sendiri adalah sebuah kelompok masyarakat yang terbentuk dari sebuah gagasan bersama para pemuda dusun Kuwondogiri Desa Blambangan Kecamatan Bawang yang merasa sangat prihatin dengan perkembangan generasi remaja di era milenial ini dalam menyikapi kemajuan teknologi, terutama penggunaan telepon genggam. Karena seperti kita semua tahu, bahwa dengan semakin majunya teknologi ini maka semakin berubah pula (secara drastis) gaya hidup remaja menjadi gaya hidup yang cenderung pasif dan kurang peka terhadap lingkungannya.
Dengan harapan bisa menghasilkan produk produk kreatif yang berguna bagi masyarakat, kelompok yang sudah dilegalkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Pembentukan kelompok masyarakat nomor 01/A.1/D’K/Kwd/XII/2019 tanggal 2 Desember 2019 ini kemudian bergerak di bidang keagamaan, sosial, pariwisata, lingkungan dan keamanan dan bahkan pendidikan. Mereka kemudian menggerakkan masyarakat untuk ikut bekerja sama dalam menyelenggarakan beberapa kegiatan rutin yang melibatkan semua pihak.
Salah satu kegiatan rutin di bidang olah raga yaitu Gowes tengah sawah yang memanfaatkan jalan desa Bandingan – Blambangan sepanjang kurang lebih 1,5 km dan berada tepat di tengah persawahan warga dengan pemandangan yang luar biasa. Juga kegiatan setiap hari Sabtu Sore dan Minggu Pagi yaitu Senam tengah sawah yang juga menjadi ajang berolah raga dan silaturohmi untuk warga sekitar.
Di bidang sosial, kelompok masyarakat D’Kuwondogiri melakukan berbagai kegiatan seperti melakukan Sosialisasi Pandemi Covid-19 terhadap masyarakat di desa Blambangan pada umumnya dan masyarakat dusun Kuwondogiri pada khususnya. Donasi covid-19 juga dilakukan sehingga berhasil mencukupi kebutuhan pokok beberapa warga yang terdampak secara ekonomi dari wabah Covid-19. Ada juga kegiatan Donor darah yang rutin dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan dengan menggandeng PMI Kabupaten Banjarnegara sebagai partner.
Di bidang pelestarian lingkungan, D’Kuwondogiri melakukan kegiatan pemasangan himbauan-himbauan bagi masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dengan tujuan untuk menjaga ekosistem di sekitar kita agar tetap lestari.
Di bidang pertanian kegiatan yang dilakukan antara lain adalah mengelola lahan persawahan dengan di tanami hasil bumi berupa sayur dan juga tanaman pokok lainya. Sekedar informasi, seluruh permodalan berasal dari usaha para pemuda dusun Kuwondogiri sendiri alias mandiri, dengan produk unggulannya adalah sayur kangkung “Endolita D,Kuwondogiri†. Sayur ini ternyata digemari oleh masyarakat sekitar karena merupakan salah satu alternative sayur yang murah menjadi berkelas dan bergizi.
Kemudian, aspek yang digarap dengan serius oleh masyarakat terutama pemuda dusun ini adalah di bidang Pariwisata. Kegiatan dengan memanfaatkan sebagian lahan persawahan untuk rest area sepeda, dan kemudian dipadukan dengan hasil kreatifitas sehingga tercipta “Rest Area Gili Loriâ€, yaitu sebuah tempat yang memanfaatkan area kosong dimana pengunjung (terutama pesepeda) bisa istirahat di tempat khusus yang nyaman dan menyajikan makanan makanan tradisional. Lokasi ini dikelola dengan apik oleh kelompok ibu-ibu di dusun kuwondogiri yang tergabung dalam “Srikandi Kuwondogiri “

KUNJUNGI INSTAGRAM D’KUWONDOGIRI
KUNJUNGI FACEBOOK D’KUWONDOGIRI
KUNJUNGI YOUTUBE D’KUWONDOGIRI DI SINI





0 Komentar